Bentuk, Fungsi, dan Makna Upacara Manenung di Desa Tumbang Baringei Kecamatan Rungan Kabupaten Gunung Mas
Abstract
This study aims to describe the form, function, and meaning of the Manenung ceremony in the Hindu Kaharingan community of Tumbang Baringei Village, Rungan District, Gunung Mas Regency. The research employs a descriptive qualitative approach with data collected through observation, interviews, and documentation. Informants consisted of three Basir/Pisor (spiritual leaders) and two Hindu Kaharingan religious figures. Data were analyzed using the Miles and Huberman interactive model involving reduction, presentation, and conclusion drawing. The findings reveal that the Manenung ceremony is performed through preparatory stages, chanting of sacred mantras, and the invocation of the holy spirit Putir Santang. The ceremony functions religiously as a means of spiritual communication, socially as a medium of community solidarity, and educationally as a vehicle for transmitting cultural values. The symbolic meanings embedded in ritual instruments such as amak purun, baliung, tengang, and behas tawur reflect cosmic harmony between humans, nature, and the divine. This tradition remains relevant in preserving the cultural identity and spirituality of the Dayak Kaharingan community amid modernization, serving as a vital source of moral guidance and local wisdom.
References
Gunawan, E. S. (2025, Maret 14). Wawancara langsung terkait pelaksanaan dan makna ritual Manenung di Desa Tumbang Baringei Kecamatan Rungan Kabupaten Gunung Mas.
Hendri. (2019). Fungsi Religius dan Sosial Upacara Manenung dalam Masyarakat Hindu Kaharingan di Desa Tumbang Hakau Kecamatan Kurun Kabupaten Gunung Mas. Skripsi. Palangka Raya: Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang Palangka Raya.
Jasmine, R. (2014). Komunikasi Ritual dalam Konteks Budaya Lokal: Analisis Simbolik Praktik Keagamaan Masyarakat Tradisional. Jurnal Ilmu Komunikasi dan Budaya, 6(2), 45–59.
Lincoln, Y. S., & Guba, E. G. (1985). Naturalistic Inquiry. Beverly Hills, CA: Sage Publications.
Maman Kh., dkk. (2006). Pemikiran Tokoh-Tokoh Besar Sosiologi: Dari Comte hingga Habermas. Bandung: Pustaka Setia.
Ria, S. A. (2025, Maret 16). Wawancara langsung mengenai nilai teologis dan simbolisme dalam pelaksanaan Manenung di Desa Tumbang Baringei Kecamatan Rungan Kabupaten Gunung Mas.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Edisi Revisi). Bandung: Alfabeta.
Suprayogo, I. (2001). Metodologi Penelitian Sosial Keagamaan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Susanto, E. (2013). Upacara Manenung Menurut Ajaran Agama Hindu Kaharingan di Desa Tumbang Hakau Kecamatan Kurun Kabupaten Gunung Mas. Skripsi. Palangka Raya: Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang Palangka Raya.
Tati Sanen. (2025, Maret 11). Wawancara langsung mengenai tahapan pelaksanaan dan doa-doa sakral dalam upacara Manenung di Desa Tumbang Baringei Kecamatan Rungan Kabupaten Gunung Mas.
Triguna, I. B. G. Y. (2000). Teori Tentang Simbol dan Makna Upacara dalam Perspektif Hindu. Denpasar: Universitas Hindu Indonesia Press.





